Humas, Libur sekolah memang belum usai, suasana lebaran masih terasa tapi ini tidak menyurutkan niat dari siswa-siswi MAN 1 Padang yang tergabung dalam OSIS ini untuk melakukan lawatannya ke Rumah Puisi Taufiq Ismail. Marliza, S.Pd., M.Pd., kepala MAN 1 Padang yang mendampingi sekaligus juga sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ikut juga ddalam rombongan para wakil kepala MAN 1 Padang.
Rumah Puisi Taufiq Ismail yang dibangun untuk mengembangkan dunia sastra terutama karya-karya dari Taufiq Ismail sendiri. Taufiq Ismail adalah seorang budayawan dunia kelahiran Bukttinggi, 25 Juni 1935 yang karya puisinya telah diterjemahkan dalam lebih dari lima bahasa termasuk bahasa Jawa, Sunda, Bali, Belanda, Inggris, Persi, Rusia, China, Jerman, dan Prancis. Sebanyak 75 puisinya dijadikan lirik lagu diantaranya oleh Bimbo, Ian Antono, Chrisye, dan Ucok Harahap.
Hasil dari lawatan tersebut membuat hati kita miris kata Marliza karena Indonesia termasuk kategori negara yang tidak mempunyai buku bacaan wajib sastra untuk siswa pada semua tingkat sekolah. Indonesia yang mempunyai banyak sastrawan tingkat dunia tetapi karya-karya mereka belum menjadi buku bacaan wajib pada semu tingkat pendidikan. Mudaha-mudahan kedepan pemerintah dan pemerhati serta pelaku pendidikan dapat menetapkan hal tersebut.
Hafizh Ilmy Asrul merupakan satu diantara siswa yang ikut dalam lawatan tersebut sangat terkesan dan ingin mengunjunginya kembali. Tak cukup waktu satu hari untuk melihat dan membaca karya-karya Taufiq Ismail katanya. waktu terasa sangat singkat dan tau-tau kami telah harus kembali untuk menempuh perjalanan pulang. (YM)
0 komentar:
Posting Komentar