Humas. Dinas Kesehatan Kota Padang melalui Puskesmas Ambacang Kecamatan Kuranji kembali melakukan "Penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pemeriksaan jentik nyamuk" di MAN 1 Padang pada hari Selasa (28/2). Penyuluhan yang dilakukan secara mendadak ini adalah sebagai bentuk "Tanggap DBD" atas terjadinya kasus kematian 2 orang warga akibat penyakit DBD yang ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kecamatan Kuranji.
Penyuluhan yang dilaksanakan di mushalla Ilmi MAN 1 Padang ini diikuti oleh perwakilan masing-masing kelas yang nantinya menjadi duta untuk menginformasikan di kelasnya kembali. Tim penyuluh Puskesmas Ambacang yang terdiri dari dr. Yulisti, A.Md., dan Aswitha Darmayanti, didampingi oleh pembina UKS/PMR MAN 1 Padang, Neneng Maryamah, S.Pd., menyampaikan pentingnya mengetahui penyebab penyakit DBD, ciri-ciri, serta cara pencegahannya.
Menurut dr. Yulisti, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang berfungsi sebagai inang/perantara sehingga penyakit DBD tidak ditularkan dari orang ke orang secara langsung sebagamana penyakit flu. Dan dalam cuaca yang tidak menentu ini seperti sekarang ini menyebabkan nyamuk-nyamuk tersebut lebih mudah berkembang biak.
Ada lima gejala utama yang dapat dikenali terjangkitnya DBD yaitu; demam mendadak tinggi, sakit kepala parah (terutama di dahi), nyeri di belakang mata, nyeri sekujur tubuh dan sendi, serta mual atau muntah. Disamping mengenali penyebab dan gejala penyakit DBD tersebut diatas lanjut dr Yulisti yang terpenting adalah melakukan pencegahannya dengan cara 6M yaitu: menguras bak penampungan air, menutup bak air, mengganti air yang ada dalam jambangan, mengubur barang barang bekas, menaburkan bubuk abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk pada tempat-tempat genangan air yang tidak mungkin diganti dan mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.
MAN 1 Padang dibawah kepemimpinan Marliza, S.Pd.,M.Pd., sesungguhnya telah mempunyai MoU/kerjasama dengan Puskesmas Ambacang untuk itu Marliza sangat berterimakasih selalu mendapat perhatian dan bantuan dalam menjaga kesehatan dan pola hidup sehat untuk warga MAN 1 Padang. (YM)
Penyuluhan yang dilaksanakan di mushalla Ilmi MAN 1 Padang ini diikuti oleh perwakilan masing-masing kelas yang nantinya menjadi duta untuk menginformasikan di kelasnya kembali. Tim penyuluh Puskesmas Ambacang yang terdiri dari dr. Yulisti, A.Md., dan Aswitha Darmayanti, didampingi oleh pembina UKS/PMR MAN 1 Padang, Neneng Maryamah, S.Pd., menyampaikan pentingnya mengetahui penyebab penyakit DBD, ciri-ciri, serta cara pencegahannya.
Menurut dr. Yulisti, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang berfungsi sebagai inang/perantara sehingga penyakit DBD tidak ditularkan dari orang ke orang secara langsung sebagamana penyakit flu. Dan dalam cuaca yang tidak menentu ini seperti sekarang ini menyebabkan nyamuk-nyamuk tersebut lebih mudah berkembang biak.
Ada lima gejala utama yang dapat dikenali terjangkitnya DBD yaitu; demam mendadak tinggi, sakit kepala parah (terutama di dahi), nyeri di belakang mata, nyeri sekujur tubuh dan sendi, serta mual atau muntah. Disamping mengenali penyebab dan gejala penyakit DBD tersebut diatas lanjut dr Yulisti yang terpenting adalah melakukan pencegahannya dengan cara 6M yaitu: menguras bak penampungan air, menutup bak air, mengganti air yang ada dalam jambangan, mengubur barang barang bekas, menaburkan bubuk abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk pada tempat-tempat genangan air yang tidak mungkin diganti dan mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.
MAN 1 Padang dibawah kepemimpinan Marliza, S.Pd.,M.Pd., sesungguhnya telah mempunyai MoU/kerjasama dengan Puskesmas Ambacang untuk itu Marliza sangat berterimakasih selalu mendapat perhatian dan bantuan dalam menjaga kesehatan dan pola hidup sehat untuk warga MAN 1 Padang. (YM)
0 komentar:
Posting Komentar