Humas. Hari ini Senin (27/5) bertepatan dengan hari ke-3 Ramadhan 1438 H, merupakan hari pertama kembali dimulai aktivitas sekolah setelah libur bersama awal ramadhan. Mengawali kegiatan pagi ini dilakukan rapat dinas untuk menyelesaikan beberapa agenda ramadhan diantaranya tentang kehadiran dan disiplin selama ramadhan serta pembentukan program pelaksanaan kegiatan pesantren ramadhan yang untuk tahun ini dikembalikan kesekolah/madrasah masing-masing untuk tingkat MA/SMA/SMK setelah dua belas tahun dilkasanakan di mesjid/musholla. hal ini adalah dampak dari pemindahan pengelolaan SMA/SMK dari Dinas Pendidikan Kota Padang ke tingkat provinsi.
Rapat dinas yang dihadiri oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) MAN 1 Kota Padang ini adalah untuk menggodok hasil kesepakatan wakil kurikulum, Amri J., S.Ag.,S.Pd., dengan guru-guru mata pelajaran Pendidkan Agama Islam (PAI) tentang pelaksanaan pesantren ramadhan. ini. Diperoleh kesepakatan sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala MAN 1 Kota Padang, Marliza, S.Pd., M.Pd., bahwa pelaksanaan kegiatan pesantren ramadhan 1438 H dimulai pada tanggal 5 Juni sampai 16 Juni 2017 bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan sampai 21 Ramadhan 1438 H.
Ditambahkan oleh Marliza bahwa langkah kesepakatan ini diambil hanya untuk antisipasi sambil menunggu petunjuk teknis dari Kementeria Agama datang. Tetapi kita tetap menunggu petunjuk teknis atau kurikulum pesantren ramadhan yang dikeluarkan dari Kementerian Agama agar pelaksanaan pesantren ramadhan dimadrsah ada standarisasinya.
Ditambahkan oleh Marliza bahwa langkah kesepakatan ini diambil hanya untuk antisipasi sambil menunggu petunjuk teknis dari Kementeria Agama datang. Tetapi kita tetap menunggu petunjuk teknis atau kurikulum pesantren ramadhan yang dikeluarkan dari Kementerian Agama agar pelaksanaan pesantren ramadhan dimadrsah ada standarisasinya.
Adapun program pelaksanaan kegiatan pesantren ramadhan yang ditetapkan dengan mengacu kepada kurikulum pesantren ramadhan pada tahun sebelumnya diagendakan sebagai berikut yaitu; diawali dengan tadarus setiap hari, pelaksanaan shalat jenazah, tahfizh dan khutbah jum'at khusus program Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK). Dalam setiap kelas akan dibimbing oleh dua sampai tiga orang guru dan salah seorang guru pendamping adalah guru PAI atau minimal berlatar belakang pendidkan agama atau tamatan IAIN. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan pesantren ramadhan dapat terlaksana dengan baik dan dapat memenuhi tujuan untuk "Membangun Generasi Qur'ani dalam Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan" imbuh Marliza. (YM)
0 komentar:
Posting Komentar